Kart's

Daily Notes

Professional Vs Amateur

4 comments
"Kart, entar kuliah mau ngambil jurusan apa? SASTRA atau SENI?" tanya kawanku di suatu waktu.
Ah, dua pilihan itu. Kenapa harus dua pilihan itu yang mereka ajukan? Kenapa hanya dua pilihan itu? 
SASTRA atau SENI? Adakah wajahku memang tampak seperti balesteran antara Sastrawan dan Seniman? -_-
Percayalah, Kawan, kedua orangtuaku tidak berdarah sastra maupun seni. Tidak sama sekali. Mereka sebagaimana kedua orangtuamu: hanya sepasang suami-istri berlainan darah yang hidup dan menghidupiku.
Whatever who are my parent, but that's me. That's what I want.

"Entar kuliah mau ngambil jurusan apa? SASTRA atau SENI?"
Seuntai pertanyaan tadi terdengar mengguncang seperti kata-kata yang kini berkecambah di kepalaku: 
"Mana sih yang lebih kucintai? MENULIS atau MELUKIS?"
Sulit kujawab sebetulnya, tapi demi menghargai suspense penanya, kupaksa bibirku untuk bicara. Kasihan kawanku jika kusuruh dia bertanya pada tembok.
"Jujur aja, Coy, aku tertarik sama sastra. Makanya aku mau ngambil jurusan seni."
"Kamu sinting deh."

Kala itu jawabanku memang membingungkan. Jangankan dia, aku sendiri bingung. Ketika bersemedi di angkot, kukaji ulang konteks kalimatku tadi yang memang agak paradox. Aku cinta sastra maka aku pilih jurusan seni. Dalam logika matematika, tentu saja ini sangat tidak rasional. P dan Q maka negasi R? Oh, Tuhan.. aku menyimpang dari logika! Tidakkah ini masuk akal: aku cinta sastra maka aku pilih jurusan seni? 

Aku ingin menjadi pelukis profesional sekaligus menjadi penulis amatir?
Nah, ini tepatnya. Jangan dulu protes!

Sadar maupun tak, kita sering takjub pada kata PROFESIONAL dan tak jarang mencemoohkan kata AMATIR. Lalu, mana yang kaupilih? Dengan jawabanku tadi, ternyata aku telah mengagumi keduanya, mengatakan "Waw!" pada keduanya. Dan, memperlakukan keduanya dengan adil. 

Profesional dan Amatir?



Open your mind, Guys! Come on! 
- Orang yang profesional melakukan sesuatu karena tuntutan pekerjaan (profesi) agar memperoleh penghasilan (upah) lalu hidup layak di tengah masyarakat.
- Orang yang amatir melakukan sesuatu hanya atas dasar cinta (amore), tak peduli apakah ia memperoleh upah atau tidak, hidup layak atau tidak. Menyedihkan ya?
- Profesi membutuhkan pendidikan khusus, bangku kuliah dan ijazah. 
- Amore tidak membutuhkan apa-apa selain perasaan hati.
Maka, tidaklah salah jika kubilang, "Aku cinta sastra maka aku pilih jurusan seni."
Alasannya, karena aku ingin menjadi pelukis profesional sekaligus menjadi penulis amatir.

Kini, giliran aku yang bertanya, "Dari buah tanganku, kau lebih suka mengapresiasi yang mana? Tulisanku atau lukisanku? Atau justru tidak keduanya?"

Hati-hatilah memilih jawaban. Simpan baik-baik jawaban itu. Semoga jawabanmu tidak membuatku bingung. Semoga jawaban yang kautemukan adalah jawaban yang adil dan jujur.

Menulis dan melukis, pilihanku.
Apa pilihanmu?
 
Regard,
Kart
Next PostNewer Post Previous PostOlder Post Home

4 comments:

  1. emang iya gak bisa dikomen?

    ReplyDelete
  2. Mau jadi dosen, Insya Allah.

    jadi, mungkin
    Mengajar dan menulis :)

    ReplyDelete
  3. Wish,, tth..
    The best everything for you.. :)
    Smga sukses ya.. K ITB.y..

    ReplyDelete

Pengen permen? Ngomen dulu, mamen!