Hari Ibu Kita Kartini! Yeay!!!
Prok.. prok.. prok...
Terus kita mau ngapain yah? Hm.. hm…. Upacara? Wew males. Browsing tentang Raden Ajeng Kartini aja ah, siapa tahu dapat jodoh. Err, iya, aku tahu ini nggak nyambung. Maaf yah buat para jomblo yang ngerasa kesindir. Hkikik..
Menghubungkan postingan sebelumnya tentang “20 April, kenapa tidak 21 April?”
Jawabannya adalah........ Ternyata, antara aku dengan beliau punya perbedaan yang mencolok sekali. Yok kita baca biografi kedua insan yang bertolak belakang ini.
RA Kartini
*potret tersebut dipajang di museum
21th April
Tempat : Jepara, Jawa Tengah
Fisik : kulit sawo matang, bersih, harum seperti namanya
Pakaian : kebaya dan batik, rambut selalu digelung anggun
Watak : santun, menghormati keluarga dan siapa saja, tidak membedakan antara yang miskin dan kaya
Penyakit yang pernah diderita : komplikasi, saat melahirkan anak pertama
Anak ke : 5 dari 11 bersaudara, hasil perkawinan antara sesama bangsawan yang masih sangat taat pada adat istiadat
Hobi : membaca, menulis surat
Cita-cita :
- meraih persamaan dan kesetaraan gender (emansipasi)
- mengangkat derajat kaum wanita Indonesia
Karya : “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang dalam bahasa Belanda, "Door Duisternis tot Licht" terinspirasi ketika masa penjajahan Belanda
Suami : Raden Adipati Joyodiningrat
Kartini FA
*potret tersebut diambil oleh entah siapa, kuranghajar >.<
20th April
Tempat : Ci Bieber,California
Fisik : kulit sawo ‘terlalu’ matang, dekil, bau sepertinya karena jarang berbedak... bibir jebleh, gigi sedikit tidak rapi, hidung selalu banjir di musim dingin, tingkat kepekaan telinga: ok
Pakaian : kaos oblong bolong-bolong, celana godombrang-godombrang.. dan ciput balap *tadinya sih biar terkesan nyeni, eh malah kayak gembel-.-
Watak : bawel (amin ya alloh), pemberani dan tahan banting
Penyakit yang sering diderita : flu berat, mag, insomnia, lemot kronis
Anak ke : 1 dari 3 bersaudara, hasil perkawinan antara abang juru potret dan gadis penata rambut
Hobi: makan dan tidoooorrrr
Cita-cita :
- meraih nilai 100 pada ulangan tentang persamaan akar kuadrat (emantapsekali)
- menyesatkan kaum wanita Indonesia selagi bisa
Karya : “Habis Rendang Terbitlah Hutang” yang dalam bahasa Korea, "Ceung Ke Weba Yarnaeul!" terinspirasi ketika makan di Warung Tegal, dekat jembatan Ciseeng.
Suami : Morgan SM*SH
Sedikit persamaan kami :
Nama "KARTINI" diabadikan sebagai nama jalan, nama sekolah, nama acara, nama di KTP seorang TKW yang mati bunuh diri, dan masih banyak lagi..
Mengingat besarnya jasa Kartini, mudah-mudahan di Indonesia akan terlahir kembali Kartini-kartini lain yang mau berjuang demi kepentingan orang banyak. Jangan seperti Kartini FA. Ehehe.. Mudah-mudahan Kartini FA, sekarang sampai suatu saat nanti, juga dapat berubah sesuai dengan kodratnya. Tidak mempermalukan RA Kartini dan dapat mengharumkan
Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti kaum pria. Bahkan belum diijinkan menentukan…. (maaf) jodohnya sendiri.
Mari berjuang! Meski tanpa mengangkat senjata, kita berjuang saja melalui pendidikan, organisasi maupun cara lainnya. Sebagai generasi penerus, mari lanjutkan perjuangan pejuang-pejuang bangsa yang patut kita hormati. Hidup INDONESIA! *mandi ludah*
keren blognya.. ^_^ follow balik yah, n kamu juga harus komen disini Kartono kwkwkwkwkwk.. maksa banget yah.. salam Bloofers.. ^_^
ReplyDeletehhahha ... nice deh. ngocol.
ReplyDeletesalam kenal ya ^^
salam kenal ya,,
ReplyDeletesenang bisa berkunjung ke sini.
oke salam kenal juga teman-teman! :D
ReplyDelete