M Aan Mansyur. Kuteropong penulis muda asal Makassar ini dan kutemukan sajak-sajaknya yang membuatku tersenyum semalaman.
KEPALAKU: KANTOR PALING SIBUK DI DUNIA
ENGKAU tahu? Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia.
Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah di sana.
Tak mengenal hari Minggu atau hari libur nasional.
Tak pula mengenal siang dan malam. Tak mengenal
apa-apa kecuali bekerja, bekerja, bekerja dan bekerja.
Kadang-kadang ingin sekali suatu pagi melihatnya datang
menyodorkan sehelai map berisi surat permohonan cuti.
Ingin pergi ke satu tempat yang jauh, mengasingkan diri
beberapa hari di awal Desember yang lembab sembari
merayakan hari ulang tahun sendiri. Lalu di depan pintu
kantor terpasang sebuah tanda berwarna merah: Tutup.
Tetapi ia betul-betul seorang pekerja keras.
Setiap saat ia berada di kantor. Mungkin hendak
menyelesaikan seluruh persoalan waktu yang tidak
pernah mampu selesai itu: tentang masa lampau
yang tersisa di masa sekarang, tentang keinginan
berhenti atau tak berhenti, juga tentang perihal lain
yang sepele namun sungguh rumit buat dijelaskan.
Ya, percayalah! Kepalaku: kantor paling sibuk di dunia.
Anehnya, hanya seorang bekerja tiada lelah di sana
:engkau saja!
-----------------------------------------------------
DUNIA YANG LENGANG
SEBUAH usaha, agar orang-orang
lebih banyak bicara dengan mata,
pemerintah membuat aturan ketat:
setiap orang hanya berhak memakai
seratus tiga puluh kata per hari, pas.
Jika telepon berdering, aku meletakkan
gagangnya di telingaku tanpa menyebut Halo.
Di restoran aku menggunakan jari telunjuk
memesan mi atau Coto Makassar. Aku secermat
mungkin melatih diri patuh aturan dan berhemat.
Tengah malam, aku telepon nomor kekasihku
di Jakarta, dengan bangga aku bilang padanya:
Aku menggunakan delapan puluh sembilan
kata hari ini. Sisanya kusimpan untukmu.
Jika ia tak menjawab, aku tahu, pasti
ia telah menghabiskan semua jatahnya,
maka aku pelan-pelan berbisik: Aku
mencintaimu, sebanyak lima belas kali.
Setelah itu, kami hanya duduk membiarkan
gagang telepon di telinga kami dan saling
mendengar dengus napas masing-masing.
-----------------------------------------------------
SAJAK BUAT ISTRI YANG BUTA
DARI SUAMINYA YANG TULI
MAKSUD sajak ini sungguh sederhana.
Hanya ingin memberitahumu bahwa baju
yang kita kenakan saat duduk di pelaminan
warnanya hijau daun pisang muda, tetapi
yang membungkus kue-kue pengantin
adalah daun pisang tua. Memang keduanya
hijau, tetapi hijau yang berbeda, Sayang.
Di kepalamu ada bando berhias bunga,
kau merasakannya tetapi mungkin tidak
tahu bunga-bunga itu adalah melati putih.
Sementara di kepalaku bertengger sepasang
burung merpati, bulunya juga berwarna putih.
Aku selalu mengenangkan, hari itu, kita
adalah sepasang pohon di musim semi.
Kau pohon penuh kembang. Aku pohon
yang ditempati burung merpati bersarang.
Aku lihat, orang-orang datang dan tersenyum.
Mereka berbincang sambil menyantap makanan.
Tapi aku tak dengar apa yang mereka bincangkan.
Maukah kau mengatakannya padaku, Sayang?
0 comments:
Post a Comment
Pengen permen? Ngomen dulu, mamen!